pada trotoar jalan (3)
Monday, July 14, 2008
aroma hio di penjor
aroma farfum dari banten
aroma rumput basah sehabis hujan
semua memenuhi hidungku,
bayangmu melintas-lintas di kepalaku
aku sudah sampai di sini
tapi tak kujumpai tubuh mungilmu yang kerap merayap dan merambat di dinding-dinding kotor ini
emperan bekas ruko itu sepi
kecil...
apa dingin membuatmu masih meringkuk di dipan?
atau tengah didekap ibu menyeberangi jalan-jalan becek berlumpur
menghindar dari lalu lalang kendaraan?
aku membawa selimut untuk tubuh mungilmu
kecil?
kau di mana?
0 comments:
Post a Comment